Jumat, 25 Maret 2011

Inventory - Perpetual & Periodic Method

Untuk mencatat transaksi-transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan, terdapat 2 metode sebagai berikut :



1. Metode Fisik (Periodic)


Metode fisik adalah metode penghitungan secara langsung (stock opname) jika ingin mengetahui persediaan akhir. Setelah persediaan barang yang ada di gudang dihitung baru bisa diketahui persediaan akhirnya. Dari persediaan ini kemudian diperhitungkan harga pokoknya.


Kelemahan metode fisik adalah jika ingin menyusun laporan keuangan dalam jangka pendek maka penghitungan persediaan ini akan memakan waktu yang lama. Mutasi keluar masuk persediaan tidak diketahui jadi kemungkinan ada penyimpangan persediaan tidak diketahui.


Dalam metode ini pencatatan persediaan hanya dilakukan pada akhir periode akuntansi melalui ayat jurnal penyesuaian. Transaksi yang mempengaruhi persediaan, dicatat masing-masing dalam perkiraan tersendiri sebagai berikut: Pembelian , Retur pembelian , Penjualan dan Retur penjualan.


PERIODE AWAL


Perobahan persediaan (Harga Pokok)


999,999.99


Persediaan


999,999.99



PEMBELIAN


Pembelian (Harga Pokok)


999,999.99


Utang / Kas


999,999.99



PENJUALAN




Piutang/ Kas /Bank


999,999.99


Penjualan


999,999.99



AKHIR PERIODE


Persediaan


999,999.99


Perubahan Persediaan (Harga Pokok)


999,999.99



Untuk mendapatkan nilai persediaan secara periodik dilakukan perhitungan fisik (Stock Opname).


Metode ini sudah mulai ditinggalkan karena secara jelas tidak mendukung integrasi system dimana, sepanjang peridode akuntansi berjalan tidak tersedia data mengenai posisi persediaan. Hal ini menyebabkan data bagian akuntansi kurang mendukung operasional. Laporan neraca dan rugilaba tidak akan dapat dibuat sebelum nilai persediaan diketahui.



2. Metode Buku (Perpetual)



Dalam metode buku setiap jenis persediaan dibuatkan rekening sendiri-sendiri. Setiap terjadi masuk dan keluar barang dicatat pada buku sehingga dengan cepat dapat diketahui persediaan akhir. Kelebihan metode buku adalah adanya kontrol terhadap persediaan barang, misalnya pada akhir tahun dilakukan stock opname jika catatan pada buku tidak sama dengan fisik yang sebenarnya maka ada kesalahan. Mungkin ada barang yang hilang atau ada kesalahan dalam pencatatan pada buku.



Dalam metode ini pencatatan persediaan dilakukan setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan. Saldo perkiraan persediaan akan menunjukan saldo persediaan yang sebenarnya. Dengan demikian pada saat penyusunan laporan keuangan tidak diperlukan ayat jurnal penyesuaian. Pencatatan transaksi kedalam perkiraan persediaan, adalah berdasarkan harga pokok produksi, baik transaksi pembelian maupun penjualan. Metode ini akan menampilkan dapat menyediakan laporan neraca setiap saat baik untuk di print_out maupun secara visual.


A. WAKTU PEMBELIAN


Persediaan


999,999.99


999,999.99


Utang/Kas/Bank


999,999.99



B. WAKTU DISTRIBUSI (PEMAKAIAN)


Persediaan barng dalam proses


999,999.99


Pesediaan bahan baku


999,999.99



C. PENERIMAAN HASIL PRODUKSI


Persediaan barang Jadi


999,999.99


Persediaan Dalam Proses


999,999.99



PENJUALAN


1. Harga Jual


Piutang/Kas/Bank


999,999.99


Penjualan


999,999.99



2. Harga Pokok


Harga Pokok Penjualan


999,999.99


Persediaan Barang yang dijual


999,999.99



PENYESSUAIAN AKHIR

1. JIKA SALDO SEMENTARA <>


Koreksi persediaan/Barang dalam proses


999,999.99


Koreksi pemakaian bahan


999,999.99



2. JIKA SALDO SEMENTARA > STOCK OPNAME


Koreksi pemakaian Bahan


999,999.99


Persediaan/Barang dalam prosess


999,999.99



Walaupun system perpetual menyediakan data persediaan secara terus menerus namun tetap diperlukan perhitungan fisik yang berfugnsi untuk mencocokan fisik dengan catatan buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar